Sunday, February 05, 2017

Seloka Sang Perindu

Hatiku kini dirundung rindu,
Namun rindunya pada siapa?
Tiada jawapan cuma sendu,
Ia harapan jiwa yang alpa

Rindu dilempar jauh ke dasar,
Kerana tiada insan yang sudi,
Memaknai rindu lama memekar,
Qada dan qadar belum terjadi

Harapan tipis dikikis masa,
Namun hidup dikemudi jua,
Cuma mengharap pada yang Esa,
Henti inginku untuk dunia

Kini kudrat dikerah melangkah,
Tanpa hiraukan ingin dan angan
Walaupun parah jiwa merekah,
Menanti rehat nun di kayangan
 

Monday, January 09, 2017

Rindu

Rasa rindu yang terlalu dalam.
Andai cuba dijengah, tak terjangkau dasarnya.
Yang terlihat cuma hitam pekat,
yang beraliran bersama kenangan.
Kehilangan yang kekal dan sukar diterima.

...

This lost is final. Incomprehensible.
The yearning to have ayah's presence again is constant, often hitting when least expected.
I am so sure that if Ayah is with us here, somehow the world won't feel so vast, so cruel.
But now, the stark reality of everything is a heavy burden on my heart. The heart has to be dragged everywhere..and everything sometimes feels unreal and distanced..inside I am feeling cold and inexpressibly alone

Allah..

Thursday, December 08, 2016

Untuk teman dalam perjalanan

Marah badai, sampan dibinasa?
Marah nyamuk, kelambu dibakar?
Mengapa rela dibutakan rasa,
Walhal takdir boleh ditukar

Tersilap langkah terhanyut jauh,
Bukan halangan mengubah arah,
Walau jiwa sudah separuh,
Kuatkan hati kemaskan langkah

Kembara terasa tiada akhir,
Tenaga habis begitu saja,
Jangan berharap cuma yang zahir,
Hakikat bergantung padaNya saja

Yakin Allah bersamamu teman,
Tidak dibiar engkau seorang,
Kini tinggal kukuhkan iman,
Tiba nanti jalan yang terang
~nur_aqli, 2016