Dituai padi setiap petang,
Namun tiada habis sebendang,Kutunggu takdir tiada datang,
Tiada kasih datang bertandangBanyak sungguh buah berangan,Atas peti dibuat bekalan,Cinta yang segar dalam kenangan,Pungguk ternanti rindukan bulanBulan menyapa pungguk tersedu,Enggang dan pipit tak terbang sama,Kasihan nasib pungguk merindu,Kerna kasihnya takkan bersamaBiarlah bulan disinggahsananya,Pungguk disini bersama nyonya,Sampai nanti bila ditanya,Tak terkesan bulan dihatinyaSuram sinar mentari pagi,Sinar menyeri setiap hari;Merajuk hati tak akan pergi,Hati terguris terdiam sendiriHarapkan emas rupanya suasa,Cincin dibuang oleh si nyonya,Memang nasib perindu binasa,Bila harapan tidak padaNya.
~ nur_aqli, 2012
p/s:
Pergi ke pasar bersama Ani,
Barang dibeli penuh pedati,
Niat dihati cuma berseni,
Tiada kaitan hidup dan mati ;)
No comments:
Post a Comment